
Seorang pria bernama Nabhani Yusuf (27) mendadak menghilang. Warga Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik itu tak diketahui keberadaannya. Sementara motor, kunci, dan helmnya ditemukan di jalan pintas Telogodowo kawasan area pegunungan kapur bekas tambang.
Kakak korban bernama Izad menceritakan, korban sempat meminta pertolongan dengan mengirim pesan di aplikasi WhatsApp. Pesan itu masuk Senin (1/3/2021) pagi sekitar pukul 08.34 WIB. "Minta tolong untuk ke kawasan Gunung Kidul. Sudah saya balas, tapi tidak terkirim, hanya centang satu," ungkapnya. Sekitar pukul 13.00 WIB, pihak keluarga menerima informasi dari warga bahwa telah menemukan motor Yusuf yang tergeletak di semak pinggir jalan.
Keluarga korban melapor ke Mapolsek Manyar. Korban yang juga anggota Karang Taruna (Kartar) desa itu meninggalkan sepeda motor Vario W 6362 JU miliknya tergeletak disemak semak jalur tembusan Perum GKB menuju Perum GKA tersebut, lengkap dengan helm dan kunci motornya. Di lokasi itu, petugas Kepolisian Polsek Manyar bersama warga setempat pun berupaya mencari keberadaan korban di sekitar lokasi, sejak Senin hingga saat ini. Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana masih fokus melakukan pencarian korban.
Proses penyelidikan, polisi telah meminta keterangan dari tujuh saksi. Termasuk saksi awal yang pertama kali menemukan motornya. "Saat ini fokus kami menemukan korban terlebih dahulu. Tim sudah bergerak, mohon waktu untuk proses penyelidikan lebih lanjut," tutupnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban keluar rumah hendak menyetorkan uang milik Gapoktan Desa ke koordinator.
Totalnya Rp 17 juta bersama seorang teman menggunakan sepeda motor warna hitam itu. Korban sudah menyetorkan uang sebesar Rp 7 juta, kekurangan uangnya masih di kartu ATM, dan berencana menarik uang di gerai ATM, sekaligus mengantar temannya itu menuju kantor BPS Gresik. Sepulang dari kantor BPS, Yusuf pun bergegas pergi dan hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
Diduga, dia sedang membawa kekurangan uang sebesar Rp 10 juta yang rencananya akan disetorkan kepada koordinator Gapoktan. Untuk memastikan apakah ada unsur tindak pidana dugaan perampokan, Bima menimpali sedang berkoordinasi dengan pihak bank. "Kami ingin memastikan apakah korban sudah melalukan penarikan uang tersebut," imbuhnya.